Dr. Buya Arrazy Hasyim dalam ceramahnya menyatakan bahwa yang sering muncul di TV ahli
filsafat adalah Rocky Gerung, itu Filsafat ala Universitas Indonesia, kapan
ahli filsafat ala IAIN muncul ? Filsafat logika yang struktur, masa seperti
Rocky Gerung dilawan pakai pusar mulut, tidak akan nyambung. Yang bisa lawan
Rocky Gerung itu praktisi yang mengerti logika politik praktis kemudian ahli
logika mantik yang murni, itu bisa sepadan sama Rocky Gerung.
Belajar mantik itu asiknya bukan
main kalau praktis bukan hafalannya. Mantik itu ilmu logika mesti dikasih ke
orang yang mengerti filsafat karena mantiklah yang merumitkan filsafat dan
mantiklah yang memudahkan filsafat. Allah menginginkan kemudahan dalam
berpikir. Gramatikalnya mantik. Jadi, semua kegagalan pemikir Islam hari ini di
belahan dunia manapun itu kegalalan mantikiyah.
Muncul ulama yang mengharamkan
mantik, Ibnu Taimiyah mengharamkam mantik. Dia buat mantik baru, sekarang yang
ikut Ibnu Taimiyah, mantik Ibnu Taimiyah dia tidak paham. Mantik baru Ibnu
Taimiyah dan Ibnu Rusyd melahirkan Materialisme Barat. Filsafat Materialisme
itu dari sana semua pemikirannya masuk.Kita lupa Ibnu Taimiyah ini, dia dari
negeri namanya Haran. Haran itu adalah tempat transit para Filsuf Yunani yang
melarikan diri ketika diserang oleh pemerintahan-pemerintahan berteologi tertentu.
Imam Al-Ghazali sebelum masuk ke
filsafat, ia ahli mantik dan ia ahli ilmu kalam. Sama dengan Ibnu Rusyd, ia merupakan Imam Al-Ghazali dalam wajah yang lain karena ia jadi ahli filsasfat karena dia
ketemu buku-buku Imam Al-Ghazali. Separuh Imam Al-Ghazali itulah Ibnu Rusyd.
Kita-kan sekarang benturin Imam Al-Ghazali dan Ibnu Rusyd. Ibnu Rusyd itu sisi
nakalnya Imam Al-Ghazali tapi nakal yang indah maka jadilah kitab Thafut
At-Tahafut.
Kalau Ibnu Rusyd tidak mendalami
pemikiran Imam Al-Ghazali maka dia tidak bisa menghajar Imam Al-Ghazali.
Untungnya mereka tidak sezaman. Saya ketemu dengan orang Syiah, kata mereka : “Kami
di Tehran dan tempat-tempat suci kami, baru mengajarkan filsafat, setelah
mengajarkan dua pokok ini yaitu Mantik dan ilmu Kalam”.Kita ahli sunnah menggunakan
ilmu kalam ahli sunnah. Banyak yang gagal menyentuh wilayah filsafat karena
mereka mantik tidak kuat dan aqidah
tidak matang akhirnya kalau ada orang UIN/IAIN debat dengan lulusan Tehran,
kalah.
Setelah Imam Al-Ghazali berfilsafat,
ia bosan berfilsafat. Setelah itu iaterjun pada filsafat Batiniyah ternyata itu
Imamnya adalah Ibnu Sina. Ibnu Sina di akhir hayatnya dia menjadi orang
Ilahiyun, senang bicara Tuhan tetapi tidak melalui jalur Sufi, maka ia tulis
kitab Asy-Syifa. Asy-Syifa itu obat. Obat manusia yang pertama bukan obat
fisik. Obat pertama ia menyadari dirinya Bertuhan. Ibnu Sina menyatakan
kebahagian seseorang bergantung pada Knowledge yang ada dalam akalnya,
kalau dia bertambah Knowledge-nya maka bertambah nilai bahagia
dia.Kebahagiannya bukan dimensi fisik tapi dimensi rasio.