(Sumber Gambar: Redaksi Kuliah Al-Islam) |
KULIAHALISLAM.COM - Dalam kehidupan
sehari-hari masih banyak ditemui Muslim
yang belum menjalankan perintah agamanya dengan baik
dan benar. Salah satunya ketika menjalankannya sholat, yang mana merupakan perintah wajib bagi
pemeluk Islam. Dimana mereka yang
melaksanakan sholat belum sesuai dengan
aturan yang telah di ajarkan oleh agama Islam. Sholat dalam agam Islam dibagi kedalam dua jenis
yaitu Sholat Wajib dan Sholat
Sunah. Sholat wajib adalah salah satu kewajiban ibadah yang harus dilakukan
dalam sehari-hari, sholat
wajib sendiri setiap hari dilakukan 5 kali. Untuk sholat sunah banyak sekali jenisnya, seperti
sholat tahajud, sholat duha,
sholat gerhana dan masih banyak lagi.
Shalat merupakan rukun
Islam yang kedua dan ia merupakan
rukun yang sangat di tekankan sesudah dua
kalimat syahadat (Syaikh Muhammad Fadh, Syaikh
Abdul Aziz bin Baz, 2002:75). Nabi Shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya
apabila salah seorang
diantara menunaikan shalat, maka dia sedang bermunajat (berbisik) kepada Rabbnya”(HR. AlBukhari). Seperti
yang terdapat pada firman
Allah, “Sesungguhnya
shalat itu mencegah perbuatan keji dan munkar.”(QS.Al Ankabut: 45).
Menurut Muhammad bin
Suud Al-Uraifi Disyari’atkannya Shalat Sunnah untuk
meningkatkan amal manusia dan menutupi segala
kekurangan dan kelalaian yang ada, sebagaimana
hal itu diperintahkan oleh Allah dalam Kitab-Nya
yang agung.
Setiap muslim memiliki
kewajiban untuk melaksanakan
ibadah sholat, yaitu sholat 5 waktu dalam
sehari semalam dan sholat sunnah.Sejak kecil kita
harus menanamkan kebiasaan sholat. Ada
dua jenis sholat, yaitu sholat wajib dan sholat sunnah. Sholat wajib berarti
kita harus melakukannya jika tidak kita akan
medapatkan dosa, sedangkan Sunnah berarti itu bisa dilakukan atau tidak, tetap sebaiknya kita
bisa melakukannya untuk mendapatkan pahala tambahan
dari Allah SWT.
Pengertian Sholat
Sholat berasal dari
bahasa arab yaitu As-Sholah yang berarti
do’a kepada sang pencipta. Sholat merupakan rukun perbuatan
yang paling penting diantara rukun Islam yang lain sebab ia mempunyai pengaruh yang baik bagi kondisi akhlaq manusia. sholat didirikan sebanyak lima
kali setiap hari, dengannya
akan didapatkan bekas/pengaruh yang baik bagi manusia
dalam suatu masyarakatnya yang merupakan sebab tumbuhnya
rasa persaudaraan dan kecintaan diantara kaum muslimin
ketika berkumpul untuk menunaikan ibadah
yang satu di salah satu dari sekian rumah milik
Allah subhanahu wa ta'ala
(masjid). Ditegaskan, bahwa
sholat adalah tiang agama Islam.
Sholat Sunnah
Sholat sunnah adalah semua sholat yang dikerjakan di luar sholat yang fardhu. Sholat sunnah disebut shalat nawaafli atau sholat naafilah. Rasulullah saw. selalu mengerjakan shalat sunnah baik di siang hari maupun di malam hari. Semua sholat sunnah yang dikerjakan itu adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mengharapkan tambahan pahala yang lebih banyak. Sholat juga untuk menambah ketaqwaan kepada Allah SWT (Rifa’i, 1993).
Sholat sunnah
terbagi menjadi 3 kategori yaitu.
1. Sholat Sunnah Temporer
(Muaqotatan) terbagi menjadi
Sholat Dhuha, Sholat Teraweh, Sholat Witir,
Sholat 2 hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha), serta
Sholat Tahajjud
2. Sholat Sunnah karena
ada sebab (Dzatusabab) terbagi
menjadi Sholat Gerhana Matahari, Sholat Gerhana
Bulan, Sholat Istisqo, Sholat Rawatib, Sholat
Ihram, Sholat Tawaf, Sholat
Tahiyatul Masjid, Sholat
Wudhu, dan Sholat Istikharoh.
3. Sholat Sunnah Mutlak
adalah sholat-sholat sunnah yang
tidak dikhususkan dengan waktu dan sebab
Sholat adalah
tiang agama. Maka dari itu setiap muslim memiliki kewajiban untuk melaksanakan ibadah Sholat Fardhu, yaitu sholat 5 waktu dalam
sehari semalam. Hukum sholat 5 waktu adalah Fardhu ‘ain. Sejak kecil kita harus menanamkan kebiasaan sholat, ketika beranjak baligh akan
menjadi kewajiban. Banyak keutamaan-keutamaan sholat yang bisa kita peroleh dalam kehidupan sehari-hari di dunia dan akhirat kelak.
Namun selain
Sholat Fardhu, terdapat banyak sekali Sholat Sunnah untuk menutupi kekurangan Sholat Fardhu. Sholat sunnah termasuk amalan yang
selayaknya kita kerjakan dan rutinkan. Kita
tahu dengan pasti bahwa tidak ada yang yakin sholat lima waktunya
dikerjakan dengan sempurna. Kadang kita tidak konsentrasi, tidak khusyu’ (menghadirkan hati), juga kadang tidak tawadhu’ (tenang) dalam
Sholat. Orang yang senantiasa
melakukan amalan sunnah (mustahab) di samping melakukan amalan wajib, akan mendapatkan kecintaan Allah, lalu Allah akan memberi petunjuk
pada pendengaran, penglihatan, tangan dan kakinya. Allah juga akan
memberikan orang seperti ini keutamaan
dengan mustajabnya do’a.
Shalat sunnah adalah semua shalat yang dikerjakan di luar shalat yang difardhukan. Nabi Muhammad SAW mengerjakan sholat sunnah selain untuk mendekatkan diri kepada Allah juga mengharapkan tambahan pahala, namun jika tidak tidak dikerjakan pun tidak mendapatkan dosa. Sebagaimana disebutkan dalam hadits. Telah datang seorang Arab gunung, lalu ia berkata, “Ya Rasulullah, shalat apa yang difardlukan oleh Allah atas saya ?”. Jawab Rasulullah SAW, “Shalat lima waktu, kecuali kalau engkau mau shalat sunnah”.(H.R. Bukhori dan Muslim).
Macam-Macam Sholat Sunnah
Shalat sunnah
jika ditinjau dari dua segi pelaksanaanya ada dua yaitu;
Sholat Sunnah
Berjamaah (Ghoiru Munfarid)
Contohnya: Shalat Sunnah Tarawih dan
Witir pada Bulan Ramadhan, Sholat Dua Hari Raya, Sholat Dua Gerhana, Sholat Istisqo
Sholat Sunnah
Munfarid
Contohnya: Sholat Rawatib, Sholat Wudhu, Sholat Dhuha, Sholat Tahajjud, Sholat Hajat, Sholat Istikhoroh, Sholat Tasbih, Sholat Taubat
Ibadah sholat merupakan satu media komunikasi antara
manusia (umat islam) dengan Allah Subhanahu Wa
Ta’ala, dan ada cara maupun media lainnya. Rukun
islam kedua ini menjadi amaliah ibadah seseorang hambaNya kepada Khaliknya, suatu cara agar menjadi dekat diri atas hikmah dari
gerakan yang ada dan dilakukan
di dalam ibadah sholat, baik itu sholat
wajib ataupun sholat sunnah. Di agama islam,
ibadah sholat merupakan ibadah dengan kedudukan
tertinggi jika kita bandingkan dengan ibadah
yang ada lainnya, sholat juga merupakan ikatan
islam yang lepas paling akhir (Rahmatullah, 2016).
Karena itu, kita selalu berusaha belajar
agama islam (ibadah wajib dan sunnah) dengan
benar dan baik.
Sholat fardhu lima waktu
merupakan sebuah tiang
atau pondasi utama menopang sebuah bangunan.
Maka apabila tiangnya rapuh ataupun tidak
kuat, maka akan menjadi roboh bangunan yang
menjadi sanggahnya. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam bersabda yang menyatakan bahwa
sholat sebagai pondasi agama islam, dan kita
sebagai umatnya dilarang merobohkan pondasi
ini (HR. Baihaqi). Karena itu, kita
sebagai seorang muslim untuk senantiasa memahami, mendalami ibadah sholat wajib
dan sunnah serta menjalani nilainya dalam masyarakat.
Kesimpulan
Shalat sunnah itu dalam
bahasa syara’nya disebut tathawwu’ atau nawafil, yang
artinya tambahan atau penambal. Shalat sunnah itu sebagai penambal dari shalat yang wajib. Dengan adanya shalat sunnah manusia dapat
menambal amal ibadahnya. Tidak hanya shalat sunnah
yang mampu menambal amalamal wajib, seperti yang dijelaskan diatas bahwa puasa
sunnah pun dapat menambal
puasa wajib. Manusia diharapkan memperbanyak
amalannya. Selain amalan yang
wajib yang sunnah pun diharapkan dilakukannya. Sholat sunnah pun tidak hanya ada satu
saja melainkan sangat benyak, antara
lainnya adalah yang dibahas pada makalah ini yaitu Sholat Dhuha, Sholat Tahajjud, dan Sholat Istikharah. Masing–masing
sholat tersebut mempunyai
waktunya sendiri, sholat dhuha dilaksanakan pada waktu pagi hari, sholat tahajjud dilaksanakan pada waktu
sepertiga malam, sedangkan sholat
istikharah sama dilakukan kapan saja baik siang maupun malam hari.
Diantara banyak macam sholat sunnah yang pernah dilakukan oleh Rasulullah saw. Ada sholat-sholat sunnah yang tergolong pada yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan, ada pula yang dilaksanakan berjamaah ataupun secara munfarid. Namun tetap dilaksanakan oleh Rasulullah sebagai tauladan bagi umat Islam sedunia. Dari semua sholat sunnah pada intinya atau kesimpulannya Shalat sunnah dilakukan untuk menambah atau menutupi kekurangan–kekurangan ibadah wajib.